ANTARA - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah 6 Juni 2010 melakukan kontrak politik dengan para mahasiswa.
Mahasiswa tersebut tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Bersama Gerakan Mahasiswa Magelang (BEM Bergema).
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tersebut melakukan kontrak politik dengan mahasiswa usai menyampaikan visi dan misi pada rapat paripurna istimewa di DPRD Kota Magelang di Magelang, Kamis.
Pasangan calon tersebut, yakni Koentjoro-Rahajeng Enny Rahayu dari pasangan perseorangan, Senen Budi Prasetyo-Kholid Abidin (Partai Demokrat dan PPP), Sigit Widyonindito-Joko Prasetyo (PDI Perjuangan, PAN, PKS, Hanura, Partai Patriot dan Partai Gerindra) dan Budiyarto-Titik Utami (Partai Golkar dan PAN).
Mereka satu per satu menandatangani kontrak politik yang disodorkan mahasiswa di halaman Gedung DPRD Kota Magelang. Pasangan pertama yang menandatangani kontrak politik, yakni Sigit Widyonindito-Joko Prasetyo, disusul Budiyarto-Titik Utami, Koentjoro-Rahajeng Enny Rahayu, dan terakhir pasangan Senen Budi Prasetyo-Kholid Abidin.
Mereka satu per satu menandatangani kontrak politik yang disodorkan mahasiswa di halaman Gedung DPRD Kota Magelang. Pasangan pertama yang menandatangani kontrak politik, yakni Sigit Widyonindito-Joko Prasetyo, disusul Budiyarto-Titik Utami, Koentjoro-Rahajeng Enny Rahayu, dan terakhir pasangan Senen Budi Prasetyo-Kholid Abidin.
Kontrak politik yang diajukan BEM Bergemma tersebut berisi, jika calon pasangan terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang periode 2010-2015 maka harus siap mundur apabila terindikasi korupsi, berkomitmen memberantas korupsi di Kota Magelang, serta meningkatkan upah minimum bagi pekerja.
Membuka lapangan kerja seluas-luasnya, optimalisasi pedagang pasar tradisional, memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat secara merata, membatasi pasar modern, dan menyelenggarakan pendidikan gratis tingkat SD, SMP, dan SMA.
Tanda tangan kontrak politik para pasangan calon dilakukan pada selembar kertas bermeterai dan berisi sejumlah tuntutan mahasiswa tersebut.
Koordinator BEM Bergemma Agung Nugroho mengatakan tuntutan tersebut sangat realistis untuk dilaksanakan karena Kota Magelang memerlukan suatu perubahan yang jelas sebagai tolok ukur keberhasilan seorang pemimpin.
"Kontrak politik ini juga sebagai bukti bahwa mereka siap berada dalam posisi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Kami tahu, hal itu tidak mudah dilakukan, tetapi dengan kesungguhan semua pasti bisa," katanya.
Saat para pasangan calon wali kota dan wakil wali kota menyampaikan visi dan misi di hadapan anggota DPRD, mahasiswa melakukan orasi di luar gedung. Aksi damai tersebut sempat diwarnai kericuhan antara aparat kepolisian dengan para mahasiswa yang hendak masuk ke dalam Gedung DPRD. s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar