Jumat, 28 Mei 2010

Calon Walikota Tandatangani Kontrak Politik


Tantangan Kontrak Politik
Walikotamagelang, News, Empat pasangan kandidiat Walikota dan Wakil Walikota Magelang dipaksa demonstrak menandatangani kontrak politik, di depan Gedung DPRD, kemarin. Untuk menjadikan kontrak itu berkekuatan hukum, masing-masing tandatangan disertai materai Rp 6.000.

Demonstrasi digelar bersamaan dengan sidang istimewa DPRD dengan agenda penyampaian visi misi itu, juga diwarnai kericuhan. Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa bersama Gerakan Mabasiswa Magelang (Bergema), merangsek barisan blokade polisi yang mengamankan pintu masuk gedung DPRD.
Mahasiswa terdiri berbagai elemen gerakan, BEM Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), BEM Universitas Tidar Magelang (UTM), BEM STMIK Bina Patria, BEM Akatirta, Himpunan Mahasiswa Islam ( MHI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Mereka menolak pilkada busuk, karena langkah politik seperti membagi-bagikan uang dan mengobral janji dianggap merusak demokrasi.
Tuntutan mereka ditulis dalam sebuah kertas kontrak politik bermaterai, antara lain berisi tentang kesanggupan mundur jika mereka terindikasi korupsi, berkomitmen memberantas korupsi, peningkatan UKM, membuka lapangan ker yang luas, optimalisasi pedagang pasar tradisional, pemberian jaminan kesehatan gratis, pembatasan pasar modern dan minimarket, pendidikan gratis SD, SMP dan SMA.
Para kandidat yang telah usai menyampaikan visi misi dalam sidang paripurna istimewa digiring demonstran untuk menandatangani kontrak politik tersebut. Pasangan kandidat pertama yang menandatangai kontrak politik itu Ir Sigit Widyonindito MT- Joko Prasetyo SSos.
Kemudian disusul pasangan calon dari jalur perorangan Drs Koentjoro-Rahajeng Enny Rahayu SPd. Setelah itu Dr HS Budi Prasetyo S E MSi-Kholid Abidin dan yang terakhir H Budiyarto-Titiek Utami SSos.
Setelah ditandatangai para demonstran membacakan lagi tuntutan tersebut, dan sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan itu para masiswa menggelar sujud syukur.
Koordinator Bergema, Agung Nugroho, mengatakan akan memegang kontrak politik itu. Siapapun yang menjadi walikota nanti, harus siap mewujudkan tuntutan para mahasiswa.
‘’Ini adalah bukti tertulis hitam di atas putih. Mereka tidak bisa bermain-main mengingkarinya karena ini semua untuk kepentingan masyarakat,’’katanya.(Shol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar